Harganya hampir sama dengan kayu berkualitas bagus.
Sebagai salah satu bagian rumah atau gedung yang sangat penting, atap harus dibuat dari bahan yang bagus. Ini agar benda-benda, perabot, dan furnitur yang ada di bawahnya bisa terlindungi.
Agar atap kuat, rangkanya juga harus kuat. Zaman dulu, kayu merupakan pilihan utama rangka atap rumah atau gedung. Kayu yang diyakini kuat adalah jati dan glugu (Jawa: kayu dari pohon kelapa). Namun, kini penggunaan kayu untuk rangka atap mulai tergeser oleh baja ringan.
Konstruksi atap baja ringan untuk rumah dan bangunan menggunakan bahan baku baja lapis zincalume (55 persen alumunium, 43,5 persen zinc dan 1,5 persen silikon) atau baja galvanis yang telah dibentuk menjadi profil-profil batangan dengan ketebalan dan panjang tertentu.
Meskipun tipis, baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik yang tinggi sekitar 550 MPa. Sementara dengan baja biasa sekitar 300 MPa. Kekuatan tarik dan tegangan ini untuk mengompensasi bentuknya yang tipis.
Ketebalan baja ringan yang banyak dipasarkan saat ini mulai dari 0,4 milimeter hingga 1 milimeter.
''Baja ringan lebih kuat dari kayu. Karena itu, peminatnya kini makin bertambah. Selain perumahan, gedung perkantoran dan sekolah juga banyak yang menggunakan rangka atap baja ringan,''
Era Baru adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengadaan dan pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan dan konstruksi baja.
Menurutnya, banyak konsumen yang suka dengan konstruksi bangunan atau rumah dengan atap baja ringan. Karena, harga kayu semakin mahal akibat persediaan semakin langka, kayu mudah keropos dan terbakar. ''Harganya juga tidak terlalu mahal, yaitu sekitar Rp 135 ribu per meter persegi,''
Hal yang sama juga diungkapkan General Manager Perumahan Citra Indah, Jonggol, Bogor, Jawa Barat, Sinyo Pelealu. Rangka atap baja ringan, menurutnya, banyak dipilih oleh para pengembang saat ini sebab kayu semakin sulit didapatkan akibat gencarnya tindakan pemberantasan ilegal logging. Dampaknya, kayu yang beredar di pasaran kurang layak untuk konstruksi rumah.
''Untuk mengatasi kelangkaan kayu para pengembang banyak yang beralih menggunakan rangka atap baja ringan. Dari sisi harga tidak terlalu berbeda. Bahkan dengan berbagai kelebihannya harga rangka atap baja ringan hampir sama dengan kayu kualitas bagus,'' ujarnya.
Kelebihan
Menurut Sinyo, ada beberapa kelebihan rangka atap baja ringan dibandingkan kayu. Antara lain lebih presisi, tahan cuaca dan rayap, serta deformasi hampir nol. Ini berbeda dengan kayu yang mengalami muai susut sehingga menyebabkan genteng bisa bergerak.
''Karena genteng bergerak akibat muai susut kayu, maka sering terjadi kebocoran. Ini tidak dialami pada rangka atap baja ringan. Soal harga sangat variatif namun hampir sama dengan kayu,'' tutur Sinyo.
Meski demikian, pemilihan rangka atap baja ini perlu dilakukan secara hati-hati, terutama ketebalan dan panjangnya. Ini harus benar-benar disesuaikan dengan rumah atau gedung yang sedang dibangun.
''Kalau tidak hati-hati, bangunan bisa ambruk sebab ketebalan dan panjangnya tidak sesuai dengan kebutuhan,'' kata Sinyo menjelaskan.
Baja ringan, kata Arsitek dari Universitas Parahyangan (Unpar), J Karyadi, juga bersifat non-combustible atau tidak membesarkan api. Artinya, jika terjadi kebakaran, baja ringan tidak membesarkan api. Berbeda dengan kayu yang membuat api menjadi besar.
Keunggulan baja ringan yang paling bisa terlihat adalah tidak dimakan rayap, berbeda dengan kayu yang setiap saat terancam rayap.
''Pemasangan rangka baja ringan pun lebih cepat dan praktis karena dilengkapi pengunci khusus. Disamping itu, ukurannya yang fantastis, lebar 40,6 milimeter dan panjang sesuai pesanan, mempercepat proses pengerjaan. Juga memperkecil kemungkinan bocor atau rembes,''
Mudah Dipasang
Biasanya rangka baja ringan sudah dibentuk di pabrik. Ketika sampai di rumah baja ringan tinggal dilipat-lipat lalu dipasang. ''Rangka atap baja ringan mudah dipasang,''. Ini menjadi kelebihan lain dari baja ringan.
Arsitek dari Universitas Parahyangan (Unpar), J Karyadi, menilai, rangka baja ringan sangat cocok untuk orang yang tinggal di perkotaan atau daerah-daerah yang mudah diakses oleh transportasi.
Karena harganya mahal, rumah yang menggunakan atap baja ringan nilainya lebih tinggi. ''Namun, yang perlu diperhatikan, baja ringan sangat dipengaruhi oleh harga dunia. Harganya bisa sangat melambung tinggi bahkan menghilang di pasaran,'' ujarnya.
Selain itu, bobot rangka baja sangat ringan dibanding kayu. Itu berarti beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya lebih rendah, sehingga strukturnya lebih irit.
Dibandingkan kayu, rangka baja ringan :
* Lebih presisi
* Tahan cuaca dan rayap
* Deformasi hampir nol
* Bobot ringan sehingga beban di bawahnya lebih rendah
* Bersifat non-combustible (tidak membesarkan api)
* Pemasangan lebih cepat dan praktis karena dilengkapi pengunci khusus